Daud sekarang sudah meninggal, dan Salomo meneruskan takhta Daud. Maka Salomo akhirnya melakukan apa yang telah diperintahkan oleh papanya sebelum meninggal untuk mengokohkan kerajaannya.
Berikan Abisag
Bagian pertama kita akan melihat di ayat 13-25. Bagian sebelumnya Salomo telah menerima pesan terakhir dari Daud yang salah satunya untuk menghukum Yoab dan Simei karena mengancam takhta kerajaannya. Kita tahu Adonia anak Daud sendiri juga melakukan pemberontakan dan sampai disini jelas Daud menghadapi kesulitan yang sangat besar. Apakah saudara kira Daud akan memerintahkan Salomo untuk membunuh Adonia yang adalah anaknya sendiri? Jelas Daud tidak mau melakukannya, seperti yang terjadi pada kasus Absalom, saudara Adonia. Daud tidak memiliki kekuatan untuk memerintahkan membunuh anaknya sendiri, karena memang diluar kemampuannya karena akibat dosa-dosa Daud sendiri pada saat berzinah dengan Batsyeba dan membunuh suaminya, sehingga keluarga Daud dikutuk oleh Allah. Anak-anak Daud begitu kurang ajar, saling membunuh, memberontak dan sangat rusak dan Daud tidak bisa berbuat apa-apa, Daud hanya meratapi nasibnya, Daud hanya menangis, mau apa Daud? Bukankah semuanya akibat kejahatannya sendiri?
Tapi akhirnya kita melihat usaha Adonia sendiri yang ingin kembali mendapatkan jabatan raja yang telah dimiliki Salomo. Saudara lihat, cara keras dipasal sebelumnya tidak berhasil maka Adonia menggunakan cara lunak dan sangat licik, yaitu lewat ibu dari Salomo yang bernama Batsyeba. Padahal di ayat 15 Adonia mengerti kalau Tuhan lah yang memberikan jabatan raja kepada Salomo. Tapi kenapa Adonia masih tidak terima? Tidak lain adalah kekerasan hatinya. Saudara lihat, kalau manusia hatinya sudah keras, Tuhan pun akan dilawan. Sangat mengerikan kondisi manusia yang telah dibutakan dosa.
Maka cara Adonia tidak langsung meminta jabatan raja kembali melainkan memohon meminta satu permintaan saja kepada Batsyeba untuk disampaikan ke Salomo, supaya mendapatkan Abisag gadis Sunem yaitu gundik Daud untuk diambil menjadi isterinya ( 17 ). Sampai disini jelas ada keterlibatan imam Abyatar dan Yoab yang menasihati cara-cara jahat, seperti yang telah diketahui Salomo sendiri di ayat 22: Bukankah dipihaknya ada imam Abyatar dan Yoab? Saudara lihat, betapa bejatnya Adonia, bekas gundik atau setengah isteri papanya sekarang mau diambil menjadi isterinya sekalipun Daud telah mati, bukankah perbuatan yang sangat sumbang? Namun maksud sebenarnya dari Adonia dengan mendapatkan gundik papanya, artinya menginginkan mendapatkan jabatan raja. Di jaman kuno, menikahi isteri raja mengartikan menginginkan jabatan raja. Saudara lihat, cara Adonia persis seperti yang dilakukan oleh Absalom pada saat memberontak melawan papanya untuk merebut kedudukan raja, maka Absalom dengan begitu bejatnya dan tidak tahu malu menyetubuhi gundik-gundik Daud dengan membentangkan kemah dihadapan seluruh orang Israel ( 2 Samuel 16: 22 ).
Dan saudara lihat, akhirnya permintaan Adonia benar-benar disampaikan Batsyeba pada saat menghadap Salomo di istananya. Sampai disini sikap Batsyeba juga sangat aneh, sampai memohon kepada Salomo supaya mengabulkan permintaanya yang adalah keinginan Adonia ( 20 ). Tidakkah Batsyeba curiga terhadap Adonia yang ingin merebut kedudukan anaknya? Tidakkah Batsyeba mengerti apa yang diminta Adonia adalah perbuatan incest? Padahal kalau dipikir-pikir sebelumnya bukankah Batsyeba sendiri telah berkata kepada Daud kalau Salomo lah yang telah dipilih Allah menjadi raja ( 1 Raja-Raja 1: 17 ). Hati Batyeba benar-benar tumpul dan bodoh. Jikalau manusia seperti Batsyeba hidupnya sudah begitu enak sebagai isteri raja, penuh kuasa hidup nikmat di istana, maka nuranipun menjadi tertidur, ada bahaya mengancam namun sama sekali tidak sadar. Maka Salomo yang penuh dengan bijaksana Allah langsung murka mendengarkan permintaan ibunya dan tidak jadi mengabulkannya. Padahal sebelumnya Salomo telah berjanji kepada ibunya apapun yang diminta akan dikabulkan.
Saudara lihat, Salomo lebih mengutamakan kehendak Allah, karena apa yang diminta Adonia adalah kejahatan dan pemberontakan dihadapan Allah, sehingga janji terhadap ibunya harus dibatalkan. Langsung Salomo dengan lantang menjawab permohonan ibunya. Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu? Minta jugalah kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua? Saudara lihat, tidak seperti Batsyeba yang bodoh, Salomo yang penuh bijaksana Allah langsung mengerti kalau Adonia masih ingin menjadi raja! Maka Salomo bersumpah demi Tuhan untuk membunuh Adonia. Dan akhirnya Salomo memerintahkan Benaya untuk memenggal kepala Adonia sehingga matilah dia ( 25 ).
Saudara lihat, Adonia akhirnya binasa karena kejahatannya sendiri. Hanya dipasal sebelumnya, Adonia telah melakukan kejahatan besar dengan melakukan pemberontakan menginginkan jabatan raja dan seharusnya Adonia dibunuh, namun akhirnya masih diampuni oleh Salomo. Setelah Adonia dan semua orang-orang yang mendukungnya mendengar kalau Salomo telah diurapi Zadok dan nabi Natan menjadi raja, maka takutlah Adonia dan semua pendukungnya. Sampai Adonia memohon pengampunan terhadap Salomo dengan cara memegang tanduk-tanduk Mezbah. Dan akhirnya Salomo masih berbelas kasihan sehingga permintaannya dikabulkan, Adonia tidak jadi dibunuh namun dengan syarat supaya menjaga kelakuannya dengan tidak berbuat jahat lagi, atau tidak melakukan pemberontakan lagi ( 1 Raja-Raja 1: 50-53 ). Namun sayang Adonia tidak menghargai pengampunan yang telah diberikan, Adonia memilih kematian dari pada kehidupan.
Sampai disini saya berikan pelajaran yang pertama, yaitu jangan mempermainkan anugerah. Dineraka nanti akan banyak orang kristen yang binasa, karena apa? Mereka menghina pengampunan Allah. Mengapa menghina pengampunan Allah, apakah mereka tidak sudi diampuni dosa-dosanya? Jelas mau, tapi mereka terus menerus melakukan kejahatan sehingga tidak hidup dalam pertobatan. Jangan dikira saudara percaya Yesus sebagai satu-satunya penyelamat manusia, dan saudara menerimanya mengamini maka urusan akan selesai. Tidak! Alkitab tidak pernah berkata cuma percaya Yesus saja maka semua akan beres, alkitab mengatakan percaya dan bertobat! ( Kisah Para Rasul 2: 38 ). Kalau cuma hanya percaya Yesus sebagai Allah sejati itu namanya setan, karena iblis sangat tahu Allah yang sejati bukan allah Muhammad, atau allah Budha, atau Hindu. Dari pengakuan setan sendri kita tahu Allah yang sejati adalah Yesus Kristus, dia percaya dia tahu dan dia gemetar namun tetap jahat. Itulah setan.
Abyatar dipecat
Bagian kedua, kita akan lanjut di ayat 26- 27. Saudara lihat, setelah Salomo membinasakan Adonia yang kalau dibiarkan hidup akan memberikan ancaman yang sangat membahayakan negara, maka sekarang Salomo menghadapi orang berikutnya yang sebelumnya juga mendukung Adonia melakukan pemberontakan. Orangnya adalah Abyatar seorang imam tertinggi. Dosa yang dilakukan imam Abyatar jelas sangat besar, karena membantu melakukan pemberontakan. Sampai Salomo mengatakan Abyatar patut dihukum mati, namun akhirnya Salomo tidak membunuhnya. Kalau saudara perhatikan diantara 4 orang jahat dari ayat 13 sampai 46 yaitu Adonia, Abyatar, Yoab dan Simei, maka orang yang cukup baik adalah imam Abyatar. Dan 3 orang akhirnya dibunuh mati oleh Salomo dan hanya Abyatar yang dibiarkan hidup.
Alasan Salomo tidak mau membunuh, karena Abyatar telah menangkat tabut Tuhan dan juga turut menderita bersama dengan Daud yaitu pada saat Daud dianiaya oleh Saul demikian juga dengan Abyatar, papanya yang bernama Ahimelekh akhirnya dibunuh oleh Saul. Bahkan tidak hanya Ahimelekh melainkan juga 85 imam di Nob dibantai oleh kebiadaban Saul. Sampai Nob kota imam itu penduduknya baik laki-laki, perempuan, wanita dan anak-anak, semuanya dibantai oleh Saul. Hanya Abyatar yang berhasil lolos melarikan diri dan menjadi pengikut Daud ( 1 Samuel 22: 18-23 ).
Saudara lihat, jelas tindakan Salomo begitu bijaksana tidak asal membabi buta menyalah gunakan kekuasaan. Salomo melihat jasa dari pada imam Abyatar begitu banyak, dan pada awalnya pelayanannya begitu baik, hanya karena pada waktu dia telah tua menjadi kompromi demi memikirkan kepentingan perut akhirnya mendukung Adonia menjadi raja. Kelihatan kalau Abyatar iri hati terhadap imam Zadok yang dua-duanya adalah imam tertinggi yang melayani keagamaan Israel. Mungkin Zadok lebih diperhatikan atau lebih disukai Daud dari pada Abyatar. Maka akhirnya apa yang dikuatirkan imam Abyatar, malah dia kehilangan jabatannya. Salomo akhirnya tidak membunuhnya melainkan memecat dari jabatannya. Abyatar disuruh keluar dan pulang ke kotanya di Anatot. Saudara lihat, kejadian yang menimpa Abyatar ternyata telah dinubuatkan oleh seorang Abdi Allah yang menyatakan penghukuman yang akan menimpa keluarga imam Eli. Akibat kejahatan kedua anak imam Eli yaitu Hofni dan Pinehas yang begitu jahat kelakuannya dan akhirnya dibunuh oleh Tuhan. Dan akhirnya nubuatan Allah benar-benar terjadi, keturunan imam Eli benar-benar dihancurkan oleh Allah, melalui Saul yang membunuh ayah Abyatar sampai Abyatar sendiri yang adalah keturunan imam Eli yang terakhir dibikin miskin oleh Tuhan ( 1 Samuel 2: 27-36 ). Kehilangan pekerjaan imam tertinggi yang begitu mulia jelas benar-benar sangat tragis.
Dari kejatuhan imam Abyatar, saya berikan pelajaran kedua yaitu jangan mengkompromikan pelayanan dengan urusan perut. Berapa banyak gereja dipenuhi dengan dosa-dosa seperti ini? Karena demi uang maka pendeta khotbahnya menjadi kompromi, karena disitu ada jemaat yang sangat kaya raya, maka pendeta pun tidak berani mengkhotbahkan dengan keras karena ketakutan terhadap orang kaya. Bagaimana nanti kalau orang kaya tersebut tersinggung lalu keluar dari gereja? Saudara ingat gereja adalah milik Tuhan bukan milik orang kaya. Banyak orang kaya di gereja merasa begitu penting, mereka berpikir kalau tidak ada dia maka gereja tidak akan bisa berjalan. Enyahlah orang seperti ini!
Karena demi urusan perut juga, khotbah menjadi begitu lunak , asal pendengar senang, pendengar tidak tersinggung, dan supaya memberikan persembahan dalam jumlah besar. Yang lain lagi karena demi uang juga, pendeta satu sangat iri membenci pendeta lainnya yang lebih menonjol didalam satu gereja. Ini juga perbuatan dosa yang sangat mendukakan Tuhan.
Kematian Yoab
Bagian ketiga, kita akan melihat ayat selanjutnya yaitu 28-35. Saudara lihat, dua hal telah dilakukan Salomo untuk mengokohkan kerajaannya, pertama membunuh Adonia karena memang layak dibunuh setelah memandang rendah pengampunan yang telah diberikan Salomo. Kedua adalah memecat Abyatar dari jabatannya karena melakukan pemberontakan dengan cara mendukung Adonia menjadi raja. Dan sekarang kita akan lihat yang ketiga, yaitu yang paling jahat dan paling buruk dari semuanya, yaitu kejahatan Yoab. Setelah kabar kematian Adonia dan pemecatan Abyatar sampai ditelinganya maka Yoab menjadi sangat ketakutan, Yoab mengetahui malapetaka segera akan merenggutnya. Adonia telah mati dan sudah tidak ada lagi orang yang memihaknya, maka celakalah Yoab. Saya melihat apa yang terjadi pada Yoab benar-benar sangat menyedihkan. Bayangkan, seorang jenderal perang Daud yang paling top, sangat berkuasa begitu disegani dan telah berpuluh-puluh tahun lamanya melayani raja dengan prestasi yang begitu gemilang. Tetapi di hari tuanya benar-benar sama sekali tidak berdaya dan menjadi kriminal negara yang dikejar-kejar hendak dibunuh. Saudara lihat, Yoab bisa menjadi seperti ini, semua akibat karena dosanya sendiri, inilah nasib orang jahat jikalau masanya tiba, kemana lagi mereka akan melarikan diri? Adakah semua kehebatan masa lalunya sanggup menyelamatkannya?
Daud telah memesankan kepada Salomo untuk membunuhnya, karena memang Yoab telah melakukan tiga dosa besar. Yaitu membunuh Abner jenderal perang Saul ( 2 Samuel 3: 27 ), juga Amasa panglima perang Yehuda yang telah diangkat oleh Daud sendiri juga dibunuh oleh Yoab ( 2 Samuel 20: 9-10 ). Saudara lihat, Yoab membunuh dua orang yang lebih benar darinya dengan cara yang sangat licik, berpura-pura baik lalu mendekati dan diam-diam menusuk perutnya dengan pisau. Jelas perbuatan Yoab begitu biadab dan sangat dimurkai Allah. Juga Yoab telah membunuh Absalom anak Daud sendiri yang telah melakukan pemberontakan. Yang tadinya telah diberi pesan oleh Daud supaya berlaku lunak terhadapnya, namun Yoab tidak mendengarkan pesan Daud ( 2 Samuel 18: 5, 14 – 15 ). Yang terakhir Yoab berdosa besar terhadap negara, dengan mendukung pemberontakan memihak Adonia menjadi raja ( 1 Raja-Raja 1: 7 ) dan juga memberikan akal untuk mengawini Abisag gundik papanya.
Karena kengerian kematian segera akan merenggutya, Yoab yang sudah tua segera mencari perlindungan ke kemah Tuhan, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah. Saudara tahu, memang Musa memberikan peraturan untuk orang yang melakukan pembunuhan namun tidak dengan sengaja ayatnya di Keluaran 21: 13, supaya lari mencari perlindungan atau tempat asylum atau refugee, yaitu dikemah Tuhan dengan cara memegang tanduk-tanduk mezbah. Maka perlindungan dari hukuman mati akan diberikan, karena memang melakukan pembunuhan tanpa sengaja. Sedangkan Yoab telah melakukan kesalahan fatal dan dia pikir dengan memegang tanduk mezbah akan dilindungi, benarkah demikian? Tidak! Perlindungan tidak akan diberikan jikalau melakukan pembunuhan dengan sengaja, sekalipun memegang tanduk mezbah, ayatnya di Keluaran 21: 14.
Saudara lihat, betapa bebalnya Yoab, tidakkah dia mengetahui hukum Musa berkenaan dengan mezbah perlindungan? Dari sini sangat kelihatan kalau Yoab sama sekali tidak mempedulikan hukum Tuhan, dan tidak demikian dengan Salomo yang sangat mengetahui Keluaran 21: 14, maka waktu Benaya menyuruh Yoab keluar dia tetap tidak mau, maka Salomo memerintahkan Benaya untuk memancungnya ditempat itu juga. Matilah Yoab dan mayatnya dikuburkan dirumahnya sendiri dipadang gurun ( 34 ). Kemungkinan di kubur ditempat ayahnya seperti adik Yoab yang bernama Asael yang mati dan dikubur di Betlehem dikubur ayahnya ( 2 Samuel 2: 32 ). Saudara lihat, jenderal terbesar milik Daud akhirnya mati secara kriminal dan begitu hina. Kuburannya di padang gurun mengartikan tidak ada kemuliaan seperti kuburan raja Daud, tidak ada penghormatan dan dilupakan oleh orang. Menyediihkan dan sangat menyedihkan.
Maka dari kematian Yoab kita akan mendapatkan pelajaran ketiga, bahwa penghukuman selalu diberikan kepada orang yang bersalah. Apalagi dosa sangat besar yang dilakukan Yoab dengan menghilangkan 2 nyawa orang yang tidak bersalah, apakah Tuhan tidak menuntutnya? Sudah pasti, Yoab dengan keras telah melanggar hukum Musa yang ke 6, jangan membunuh ( Keluaran 20: 13 ). Sekalipun Daud selama dia hidup tidak menghukumnya sehingga mengakibatkan kejahatan Yoab semakin menjadi-jadi. Namun lewat anaknya akhirnya keadilan dan penghakiman Allah ditegakkan. Bayangkan jikalau orang seperti Yoab terus dibiarkan dan tidak mendapatkan penghukuman, maka akan sangat membahayakan kerajaan Salomo.
Membunuh sesama yang tidak boleh dibunuh adalah perbuatan yang sangat biadab dan membuat Allah murka. Yang dibunuh adalah manusia sesama kita yang diciptakan sesuai dengan image Tuhan Allah. Sadarkah kita kalau jiwa manusia begitu berharga dan tidak ternilai harganya? Tuhan Yesus mengatakan nilai jiwa dari pada manusia, bahkan seluruh isi dunia pun masih kalah mahal dengan satu jiwa manusia ( Markus 8: 36 ). Kalau kita sadar nyawa manusia begitu berharga , biarlah kita melakukan perintah Kristus untuk mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri ( Matius 22: 39 ). Tahukah saudara orang yang menghilangkan nyawa orang lain akan dituntut oleh Allah? Waktu Kain membunuh Habel adiknya, maka Tuhan berkata bahwa darah adikmu itu berteriak kepadaku dari tanah ( Kejadian 4: 9 ). Yang mengartikan bahwa Allah menuntut orang yang menghilangkan nyawa orang lain.
Saya membaca kejadian-kejadian yang banyak menimpa orang yang melakukan pembunuhan secara diam-diam, mereka pikir akan aman-aman saja karena tidak ada orang lain yang melihat, namun akhirnya tidak bisa bertahan lagi. Karena orang tersebut dihantui, sampai sering bermimpi buruk atau malam-malam kelihatan hantu orang yang dibunuh. Tahun 1987, seorang pembunuh di Amerika yang membunuh gadis berumur 17 tahun dengan begitu sadis sampai akhirnya dijebloskan kedalam penjara selama 41 tahun! Akhirnya didalam penjara orang ini mengaku bahwa 8 tahun sebelumnya juga telah membunuh perempuan lain. Perempuan ini diculik terlebih dahulu lalu dihajar dan ditusuk berkali-kali dengan begitu sadisnya dan mayatnya disembunyikan di pegunungan, sampai akhirnya membutuhkan waktu 10 tahun untuk menemukan mayatnya. Saudara tahu orang ini akhirnya mengaku karena sudah tidak tahan lagi terhadap gangguan setan. Dia berkata bahwa korban terus menghantuinya didalam penjara, yang selalu memandangnya penuh dengan kemarahan dan memakan otaknya. Setelah mengakui kejahatannya akhirnya tidak dihantui lagi. Dan akhirnya penghukuman penjara ditambah lagi sampai seumur hidupnya.
Saudara lihat, apakah berarti nyawa orang yang telah dibunuh tersebut gentayangan? Tidak! Tidak ada istilah nyawa gentayangan didalam Firman Tuhan yang telah memberikan kejelasan bahwa orang yang telah mati nyawanya akan langsung masuk sorga sementara atau neraka sementara. Dan setelah di hari penghakiman atau kiamat akan dilempar lagi ke neraka kekal bagi yang telah masuk neraka sementara sebelumnya dan sorga kekal bagi yang telah berada di sorga sementara sebelumnya juga. Tidak ada istilah gentayangan, langsung kesorga atau neraka. Ingat cerita Tuhan Yesus dari si kaya yang masuk neraka dan Lazarus si miskin yang masuk sorga ( Lukas 16: 19 – 31 ).
Kalau begitu kenapa korban menghantui? Itu adalah setan yang dipakai Allah untuk menteror orang tersebut. Dari sini saya melihat, karena pembunuhan adalah dosa yang sangat besar dihadapan Allah dan darah orang tersebut berteriak, maka Allah pun tidak akan membiarkannya. Kalau merasa aman-aman saja setelah melakukan pembunuhan sekalipun sampai mati, pasti tanpa pertobatan Allah akan menghancurkannya dan melempar keneraka kekal. Itulah sebabnya supaya kita serius, takutlah akan Tuhan, jangan membunuh sesama yang tidak boleh dibunuh. Kita melihat saat ini dunia yang sudah semakin keras, dan semakin keras. Tidak ada rumusan dunia akan bertambah baik menjelang kedatangan Kristus kedua kali, manusia akan semakin keras dan semakin jahat.
Canada yang tadinya negara yang terkenal dengan julukan negara aman damai dan sekarang sudah tidak berlaku lagi. Setiap hari selalu ada kasus pembunuhan. Barusan kita melihat aksi terror yanag begitu biadab di concert hall di Rusia. Pelakunya adalah Islam radikal ISIS yang dengan kejinya menggunakan senapa mesin membantai orang-orang didalam gedung secara membabi buta sampai korban mencapai lebih dari 140 orang mati! Padahal satu minggu sebelumnya diberita yang saya baca sendiri di internet, Amerika telah memberi peringatan kepada Rusia akan adanya serangan terorist dtempat kumpulan-kumpulan yang sangat ramai. Sampai pemerintah Amerika memperingatkan warganya untuk tidak bepergian dan menghindari diri dari keramaian. Saudara tahu, berita ini sudah disebarkan keman-mana, di internet, koran dan sebagainya. Namun Putin yang begitu jahat karena peperangan dengan Ukraina dan sangat goblok malahan menuduh Amerika akan mengacaukan kestabilan Rusia. Dan akhirnya benar-benar terjadi. Sangat sulit dibayangkan orang yang katanya mengenal dan beribadah kepada Allah telah menjadi pembunuh manusia yang paling keji di abad ini.
Saudara lihat, dari pelajaran ini biarlah kita berhati-hati, larangan dalam Firman Tuhan bukanlah sekedar teori melainkan tuntutan dari Allah yang harus ditegakkan. Jikalau saudara membunuh sesamamu dan saudara dijebloskan kedalam penjara selama lebih dari 10 tahun, itu adalah bentuk dari penghukuman Tuhan yang harus saudara tanggung penderitaannya. Biarlah dari kebenaran ini, kita benar-benar menjadi orang percaya yang bertobat dan suka berbuat baik. Maka setelah Yoab mati, Benaya diangkat Salomo untuk menjadi jenderal menggantikan Yoab dan imam tinggi dipilihlah Zadok untuk menggantikan Abyatar yang telah dipecat ( 35 ).
Kematian Simei
Bagian terakhir, ayat 36-46. Saudara lihat, tiga orang perintang takhta Salomo telah disingkirkan yaitu Adonia, Abyatar dan Yoab, dan sekarang masih tinggal satu lagi yaitu Simei seperti pesan Daud kepada Salomo ( 1 Raja-Raja 2: 8 ). Saudara lihat, kasus Simei sebenarnya mirip dengan kasus Adonia, kedua-duanya telah diampuni oleh Salomo. Namun karena kekerasan hatinya sendiri yang melakukan pelanggaran akhirnya harus menanggung nyawanya sendiri. Kalau saudara mau mengetahui kejahatan dari pada Simei adalah pada saat Daud berada dalam kesukaran besar dan melarikan diri dari ancaman pemberontakan anaknya yang bernama Absalom yang merebut kedudukan raja. Maka didalam pelariannya saat Daud tiba di Bahurim, dikutuki oleh Simei seorang yang berasal dari suku Benyamin dan sangat fanatik pendukung dari pada Saul. Simei begitu iri dan sangat tidak suka melihat Daud menjadi raja Israel. Maka Simei menggunakan kesempatan pada saat posisi Daud begitu lemah, langsung dengan begitu kejamnya Simei melontarkan kata-kata kotor, mencaci maki dan mengutuki Daud ( 2 Samuel 16: 5-14 ).
Namun setelah Absalom mati dan Daud menjadi raja kembali, Simei yang mendengarnya langsung menjadi gemetar dan sangat ketakutan. Saudara lihat, tadinya begitu berani memaki-maki pemerintah yang di pilih dan diurapi Allah, bahkan sampai berani melempari Daud dan orang-orangnya dengan batu, seperti merasa diatas angin karena mayoritas saat itu pada melawan Daud. Tapi sekarang menjadi begitu pengecut. Itulah dosa saudara, jarang sekali sifat manusia begitu stabil, tenang dan bisa berpikir dalam-dalam bagaimana nanti dampak dari pada perbuatannya. Maka begitu mendengar raja Daud sedang berada dalam perjalanan mau pulang ke Yerusalem, langsung Simei cepat-cepat segera menjumpai raja Daud sambil membawa 1000 orang Benyamin. Karena memang Simei adalah salah satu pemimpin dari suku Benyamin, sangat berpengaruh dan bisa mempengaruhi banyak orang. Dan begitu ketemu Daud langsung Simei bersujud dan memohon ampun atas kesalahannya. Beruntung saat itu Daud mau berbelas kasihan kepadanya, padahal kalau mau membunuh pun juga tidak bersalah karena memang Simei berdosa besar terhadap negara ( 2 Samuel 19: 15-23 ).
Saudara lihat, akhirnya Simei tidak dibunuh oleh Daud. Karena memang Daud saat itu hidupnya penuh dengan kesulitan dan pergumulan menghadapi keluarganya sendiri yang begitu rusak. Jadi Daud tidak mau melakukan penumpahan darah selama masa pemerintahannya. Maka kita melihat setelah Daud mati dan Salomo menjadi raja, sekali lagi Simei kesalahannya masih diampuni oleh Salomo. Yaitu melalui disiplin penghukuman dan batasan bahwa Simei harus tinggal di Yerusalem dan tidak boleh keluar ke mana-mana sampai batas sungai Kidron, sebab kalau Simei melanggar pasti akan dihukum mati. Simei dihukum dengan gerakan begitu dibatasi karena dosa kejahatannya yang suka mencaci maki orang lain. Sampai disini kita bisa melihat mulut Simei yang begitu sembrono seperti api, lidah yang dimiliki sering digunakan untuk mengutuk menyumpah serapahi orang lain. Makanya kalau orang seperti Simei dibiarkan berkeliaran akan sangat membahayakan Salomo. Selain itu tinggal di Yerusalem akan memudahkan Salomo untuk mengawasi atau mengontrol gerak geriknya dengan mengirim mata-mata atau penjaga. Karena istana Salomo sendiri juga di Yerusalem.
Saudara lihat, sampai disini saya membaca terjemahan Indonesia sebetulnya tidak salah, namun bukan sungai melainkan seperti ada aliran sungai yang sangat sedikit karena memang di luar Yerusalem ada 3 lembah dan yang paling dekat ada dua yaitu lembah Hinnom dan lembah Kidron. Makanya didalam bahasa Inggris disebut lembah Kidron bukan sungai Kidron. Yang berada dipinggiran luar kota Yerusalem kuno ( modern Yerusalem semakin besar ) dan berjarak kurang lebih 1 km saja.
Jadi dari tempat asal Simei yaitu Bahurim harus pindah rumah dan pergi ke Yerusalem. Pada awalnya Simei begitu senang ( 38 ) dan langsung menyetujui perintah Salomo karena di Yerusalem adalah kota besar, pusat ibu kota dan segala sesuatu ada disana, pusat agama, politik, dan sebagainya. Namun akhirnya kita melihat setelah 3 tahun tinggal di Yerusalem, akhirnya Simei melanggar perintah raja. Dengan nekat pergi ke Gat yang berjarak kurang lebih hampir 40 km dari Yerusalem. Karena dua pegawai Simei melarikan diri kepada raja Gat ( 39-40 ). Saudara lihat, karena Simei seorang yang begitu jahat yang jelas akan menindas dan berbuat kejam kepada pegawainya sampai akhirnya kedua hambanya ini melarikan diri sejauh mungkin dari tuannya untuk meminta perlindungan kepada raja Gat. Kita ingat dulu Daud juga pernah mencari perlindungan kepada raja Gat yang bernama Akhis bin Maokh ( 1 Samuel 27: 2 ). Jelas raja Akhis sekarang sudah sangat tua, kemungkinan bukan Akhis dijaman Daud melainkan anaknya.
Maka akhirnya kepergian Simei diketahui oleh Salomo dan segera Simei ditangkap dan disidang bahwa Simei telah melanggar sumpahnya sendiri. Yang membuktiikan hati Simei yang tidak berubah atas kejahatan yang telah dilakukan terhadap Daud. Maka sekarang Tuhan menanggungkan kejahatanmu itu kepadamu sendiri. Dan atas perintah Salomo kepada panglima perangnya yang bernama Benaya untuk memenggal kepala Simei. Saudara lihat, Salomo sekarang memulai memimpin kerajaannya dengan begitu kokoh, ayahnya memulai dengan begitu susahnya dan sekarang Salomo menikmati puncak kejayaan Israel yang belum pernah terjadi selama ini dan yang terkahir kalinya. Karena semua orang-orang yang membahayakan Israel telah disingkirkan, Adonia, Yoab, Abyatar, dan Simei.
Dari kejatuhan Simei kita mendapatkan pelajaran yang keempat yaitu dosa Simei yang sama dilakukan Adonia telah mempermainkan anugerah, telah diampuni dua kali masih memandang rendah pengampuan Tuhan dan saya tidak perlu memperpanjang lagi. Selain memandang rendah pengampunan kita bisa mempelajari kejahatan Simei yang lain yaitu kefanatikannya yang membabi buta dan kejahatan yang tidak bisa menjaga mulutnya. Dalam kontex Simei yang tidak puas terhadap pemerintahan Daud, padahal Daud sendiri lah telah dipilih Allah menjadi raja dan dia memerintah dengan adil, kebenaran dan kejujuran, lalu masih kurang apa lagi? Mana ada pemeritah yang sempurna, biarlah permasalahan keluarga Daud, Daud sendiri yang tanggung sebagai konsekuensi dosanya dihadapan Allah.
Jadi kita melihat ketidak sukaan Simei terhadap Daud karena aksi kejahatannya sendiri yaitu iri, Simei tidak suka melihat suku lain menjadi raja, Harus sukuku sendiri, harus margaku sendiri, harus etnisku, kaumku, tidak boleh yang lain. President, Bupati, Guberbur, lurah harus dari suku ini atau itu. Berapa banyak dosa Simei tanpa kita sadari juga ada pada kita? Termasuk dikehidupan pelayanan gereja. Karena aku keturunan maka pendetaku juga harus keturunan Tiong Hoa, karena aku orang Batak maka pendetaku juga harus Batak. Memang tidak mudah, namun jikalau Tuhan telah memberikannya dalam kontek kebenaran, apakah kita akan melawan karena kebutaan kefanatikan kita seperti Simei? Mari saudara, menjadi orang yang berbesar hati, berpikiran luas dan selalu landasi hati kita akan kasih Kristus terhadap sesama. Ajaran Tuhan Yesus yang paling agung melebihi semua pendiri-pendiri agama, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri ( Matius 22: 39 ). Kalau dijabarkan akan memberikan pemahaman yang begtu luas, mendalam dan akan menghancurkan banyak kejahatan, kekakuan atau kefanatikan yang membabi buta.
Kejahatan Simei yang kedua mulutnya yang sangat jahat. Lidah tanpa tulang yang digunakan untuk mengutuk orang lain, melukai atau menghancurkan reputasi sesama dan celakanya yang dikutuk tidak bersalah. Saudara lihat dosa yang kedua dari Simei ini yang lebih banyak lagi kita miliki. Bagaimana mulut kita sering kali tanpa kendali sangat suka memfitnah, mengutuk, menjelek-jelekkan orang lain. Saudara tahu untuk menghancurkan orang lain tidak harus dengan membunuh bahkan dengan fitnahan, caci maki dihadapan orang banyak telah menghancurkan orang tersebut. Apalagi kita hidup dijaman cyber sosial media yang begitu dahsyat saat ini yang sepertinya tanpa batas, tinggal klik, pesan sudah sampai dihitungan kurang dari satu detik sampai ke ujung bumi. Lewat facebook, tik-tok, instagram, email, twitter, dan lain-lainnya, manusia sudah seperti tanpa batasan tanpa aturan baik dengan cara kasar maupun halus melukai memfitnah, mengkritik, menyalahkan orang lain yang belum tentu salah.
Lain halnya kalau misalnya ada pencopet dengan modus baru dan saudara benar-benar mengetahuinya lalu lewat WhatsApp misalnya memberitahu yang lain agar waspada, ini tidak salah karena motivasi saudara benar dan berusaha melindungi yang lain supaya jangan jadi korban. Atau dengan cara yang sama menyatakan dan menyebarkan kebenaran dalam melawan ajaran sesat yang membinasakan jiwa manusia ke neraka, ini juga lain, karena motivasinya untuk menyatakan kebenaran. Malahan kita mestinya sangat bersyukur, dengan adanya internet kebenaran bisa disebarkan sebanyak mungkin kepada orang lain. Bagi saya sendiri, saya melihat internet adalah peperangan, iblis menggunakan internet untuk memberikan kehancuran yang begitu maksimal kepada milyaran manusia diseluruh dunia lewat pornography, film sex, gambar. Jadi saya sebagai orang percaya juga harus memanfaatkan kemudahan internet untuk berperang melawan iblis yaitu dengan menyebarkan kebenaran dan injil keselamatan Kristus sebanyak mungkin kepada orang lain.
Efesus 4: 29 mengatakan: Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun supaya yang mendengar beroleh kasih karunia. Amsal 21: 23: Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. Saudara lihat, ayat ini sangat benar, Simei yang tidak mampu mengekang lidahnya akhirnya kehilangan nyawanya. Berapa banyak saat ini kita melihat di Indonesia, manusia akhirnya dijebloskan dalam penjara karena menghina pemerintah, memfitnah sesama baik langsung atau lewat sosial media. Dari pelajaran ini biarlah kita benar-benar menjagai hati kita sehingga perkataan yang keluar dari mulut kita bukan sampah melainkan untuk kemuliaan Tuhan saja.
Sebagai penutup, kita telah melihat 4 orang yang menjadi ancaman kerajaan Salomo, 3 orang jahat Adonia, Yoab dan Simei dan satu cukup baik yaitu Imam Abyatar. Akhirnya disingkirkan Salomo dan kerajaanya menjadi kokoh. Saudara lihat, lewat 4 orang ini kita telah melihat pelajaran berbagai macam dosa dan kejahatan yaitu gila kuasa dan harta seperti Adonia, iri hati dan jahat seperti Yoab dan Simei, melakukan pemberontakan seperti yang dilakukan semuanya termasuk imam Abyatar. Memandang rendah pengampunan dan anugerah seperti Simei dan Adonia. Dan mulut yang begitu jahat seperti Simei. Jelas semua dosa-dosa ini juga kita lakukan, sekali lagi saya katakan kita telah melakukan semua kejahatan ini dan jangan membantah karena saya tahu melalui Firman Allah, hati kita semua penuh dengan kebusukan.
Roma 3: 9-20 telah menggambarkan kerohanian kita bahwa semua manusia telah berdosa. Hati kita telah menyeleweng, tidak ada seorangpun yang benar, mulut kita penuh sumpah serapah, suka kekerasan, tidak ada jalan damai, membenci Allah dan sebagainya. Dan akibatnya kita semua harus dihukum masuk ke neraka. Karena memang itulah tempat yang pantas untuk kita semua untuk membalaskan keadilan Allah. Didalam kontek Salomo yang adalah nubuatan raja sesungguhnya yaitu Kristus, kerajaan Salomo yang kekal karena orang-orang jahat sudah disingkirkan. Demikian juga dalam kerajaan sorga tidak boleh ada orang jahat masuk kedalamnya. Wahyu 21: 8 mengatakan orang-orang penakut, tidak percaya, orang-orang keji dan pelaku segala macam kejahatan tidak akan masuk kedalam kerajaan Allah, melainkan neraka yang menyala-nyala akan apinya yang tidak pernah akan padam.
Hanya satu cara dan tidak ada yang lain supaya kondisi kejatuhan kita diperkenan Allah, supaya kita menerima keselamatan dan pengampunan dosa yaitu melalui Yesus Anak Allah. Kisah Rasul 2: 36 mengatakan Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu. Kisah Rasul 5: 30-31: Allah telah membangkitkan Yesus yang telah kamu salibkan dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Amin.